08 June, 2013

Touring ke-13, Pulau Sebesi - Lampung Selatan Tgl, 21-23 desember 2012

Pulau Sebesi, termasuk wilayah Kec. Rajabasa, Kab. Lampung Selatan merupakan pulau berpenduduk yang
letaknya paling dekat dengan Gunung Krakatau. Kalau dari Jakarta, diawali dari dermaga-dermaga sepanjang kawasan Anyer sampai Labuhan menggunakan kapal Pulau Sebesi. Alternatif lainnya adalah selepas pelabuhan Bakauheni Lampung, menuju jurusan Kalianda, dan langsung disambung dengan angkot jurusan Canti dengan total waktu tempuh sekitar 1 jam. Ada dermaga kecil untuk memulai penyeberangan ke Pulau Sebesi. Perahu motor reguler yang melayani penyeberangan, hanya ada satu kali sehari, kecuali jika mencarter. Dari dermaga ini, Gunung Rajabasa jelas terlihat. Mengarungi laut menuju P. Sebesi membutuhkan waktu sekitar 2 jam, melewati Pulau Sebuku, dan beberapa pulau kecil tanpa penduduk, dengan pantainya yang berpasir putih.


                       
  

Kami berangkat dari jakarta Jam.23.00 menuju Anyer, smpai disana jam. 04.00 pagi....



kami sholat subuh dan  istirahat di suatu Masjid di Anyer untuk menghilangkan rasa ngantuk dan sambil menunggu mentari pagi. Selanjutnya Kami berputar-putar mencari tempat penyewaan kapal yang siap mengantar kami ke pulau Sebesi, 

                        
                        

tapi kami terkejut dengan sewa kapal yang menurut kami terlalu mahal bagi kalangan bikers seperti kami... "Kasiaaan deehh.. yang hanya dengan ongkos pas-pasan"  Tapi Kami tidak putus asa begitu sajaa... kami bertekat tetap harus sampai di Pulau Sebesi yang kami idamkan, untuk mencapai itu akhirnya kami berbalik arah menuju ke pelabuhan Merak demi mendapatkan Biaya yang lebih murah...



 kami naik kapal ferry untuk menyeberang ke bakauheni lampung


         


                       


   
setelah di atas kapal kesempatan ini kami maanfaatkan untuk istirahat, lumayan 2,5 jam perjalanan merak - bakauheni. Untuk mengejar waktu Kami langsung menuju Dermaga Canti, sesampainya kami disana ternyata   kapal yang menuju ke Pulau Sebesi 30 menit yang lalu telah meninggalkan Dermaga Canti. Kami merasa kecewa dan gundah.... waktu semangkin sore, tapi Bro Dani tidak berputus asa... dia mencoba melobi ke para nelayan untuk mengantar kami ke Pulau Sebesi. Sambil menunggu kabar yang baik kami berfoto-foto di Dermaga Canti untuk menghilangkan rasa cemas dan kecewa....





Alhamdulillah.... ada seorang Nelayan yang datang ke Dermaga Canti yang sedang mengantarkan Tabung gas 3 kg, akhirnya kami bernegosiasi dengan nelayan tersebut untuk mengantar kami  ke Pulau Sebesi, Singkat Cerita kami mendapatkan kesepakatan dengan nelayan tersebut, walaupun menggunakan Perahu Jukung tapi kami tetap semangat agar sampai tempat tujuan, dengan rasa was-was dan kewatir kami di antar para penduduk setempat agar selamat dan sampai tujuan. Selama perjalanan mengarungi lautan kami banyak-banyak berdoa dan bercerita dengan  Nahkoda Jukung yang berinisial  Bang Guntur, ternyata menurut beliau baru kali ini mengantarkan pengunjung yang Nekat seperti kami menggunakan perahu Jukung yang kapasitasnya melebihin muatan.










Alhamdulillah kami sampai di Pulau Sebesi dengan selamat setelah 3 jam mengarungi lautan. Tapiiiii..... lebih sedih lagi ternyata kondisi di pulau sangat Gelap Gulita dikarenakan Genset Listrik sedang rusak. 
 Kami dipandu sampai ketempat istirahat dengan lampu seadanya. setelah membereskan barang bawaan kami pun pergi ke warung makan dengan keadaan yang gelap gulita.
Setelah makan & mandi kami kembali ke Homestay untuk beristirahat
.

Keesokan harinya kami mengelilingi Pulau Sebesi dengan berjalan kaki










jadi inget sesuatu, ekekekekekekek










Jalan-jalan mengelilingi Pulau Sebesi yang menyenangkan, kami pun kembali ke Homestay untuk bersih-bersih dan istirahat sejenak sebelum kembali ke Jakarta.

Untuk kesempatan ini kami kembali ke Dermaga Canti menggunakan Kapal Motor yang biasa digunakan untuk mengangkut para penumpang pada umumnya.




by by Pulau Sebesi, Insya Allah dilain waktu kesempatan Kami akan kembali.

Sesampainya di Dermaga Canti kami sempatkan membeli Pete dan Duren dari penduduk setempat

Murah broo cuma 25 ribu.....                                          Cilat terus sampai keriing

Kami melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Bakauheni dan menyempatkan mampir ke Menara Siger.
Menara Siger adalah Menara yang juga menjadi Titik Nol Sumatra di Selatan. Pendirian Menara Siger mengawali Pembangunan Jembatan Selat Sunda ( JSS ), Penghubung Bakauheni - Merak. Menara Siger dibangun di atas Bukit sebelah barat Pelabuhan Bakauheni. Bangunan tersebut dilengkapi dengan sarana Informasi mengenai peta Wisata seluruh Kabupaten / kota seluruh Lampung.







 Alhamdulillah kami sampai jakarta dengan selamat dan tidak kurang satu apapun.















2 comments:

  1. EKEKEKEKEKKEKEKEKE,,,,GILA BRO,,GILA BRO,,,GILA BRO,,,,SEMUA GILAAAAAAAA,,,,,GAK DA YANG WARAASSSS,,,,

    ReplyDelete
  2. keren sumpahh , thank,s buat info nya !!

    ReplyDelete